Sabtu, 01 Maret 2008

Tooba Ghuraba!!

Assalamualaikum Warahmatullahi wa barakatuh.

Bismillahirrahmaanirrahiim.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Qur’an - -AL ‘Ashr )

“Katakan yang benar walau sekalipun itu pahit.” ( Hadist )

Puji dan syukur tak bosan-bosannya ku panjatkan kehadirat ALLAH swt atas segala karunia nikmatnya. Yang apabila panjang umurku habis untuk beribadah padanya dan tercatat sebagai Amal tentu belum bisa menyaingi nikmat satu biji Mata yang diberikannya.

Dan shalawat serta salam kepada Baginda Rasulullah saw. ( hanya dengan jalanmulah ya Rasulullah kudapati Rhido Robku ) beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah berkorban berjuang untuk mewujudkan kemuliaan Agama ini diseluruh penjuru Alam.

Wahai saudaraku… saudara kugunakan kata ini sebagai kesadaranku tentang siapa kita.
Saudara seiman bagi kita yang telah terikat oleh kalimat IMAN Laa Ilaha Ilallah Muhammad rasulullah. Dan saudara satu umat, umat khataman nabiyin sayidina Muhammad saw. bagi mereka yang belum bersyahadat dan mengakui islam sebagai jalan kebenaran… semoga ALLAH berikan mereka hidayah mati sebagai seorang muslim.
sungguh pasti dan pasti, mau tak mau, menolak atau tidak Kematian akan kita jumpai dan disitulah letak hakikat kebenaran yang kita cari..

Barzakh tempat sementara penentu daripada amal baik dan buruk… transit menuju kekekalan waktu, merugilah bagi si pendosa inilah tahapan awal penyiksaan menuju kebinasaan, abadan abada.. (selama-lamanya). Inilah tempat yang layak bagi pemuja logika, merugilah hamba – hamba dunia.
Beruntunglah bagi mereka yang bertaqwa, peristirahatan penuh kenikmatan aroma syurgawi menuju kebahagian sebenarnya,
abadan abada…(selama-lamanya) tempat hakiki manusia-manusia unggul yang memiliki potensi iman dan qualitas HATI..beruntunglah mereka yang bersabar. sekali lagi kematianlah masa depan kita.

Tunggu apalagi, tik-tak waktu terus berdetak bulan berganti tahun, bertambah umur. Kapan dan di bumi mana siapa yang tau? Ajal menjemput, kita pasti mati terbujur.. kenapa memilih diam, kenapa memilih pasrah di pecundangi seytan.. dibuai oleh nikmatnya dunia, kesenangan apa kenikmatan apa..? hari ini kita tertawa teman kita juga tertawa kita anggap itu bahagia, padahal teman kita yang lain terhina. Dan sebelum tidur kembali kita gelisah, hari esok menghantui. Keberadaan ALLAH tak dapat tertolak didalam pikir sebelum tidur dosa dan kematian kembali terlintas. Pagi menjelang rutinitas terulang temui komunitas memaksakan diri agar diterima, halalkan cara mengkhianati teman tikam dia dari belakang, jadikan dia topik hari ini, pembunuhan karakter, mereka menyimak dan diri kita terangkat lalu kita bahagia.. apakah kita anggap itu bahagia!? Subhanallah semoga ALLAh beri kita hidayah. “..Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (Ar ra’d: 26)

“penerimaan” hanyalah milik pecundang! bukankah kita sama sama tau bahwa tiada kebenaran tanpa penolakan dan terasingkan… lalu kenapa kita gentar setelah jelas salah dan benar.
Kenapa takut untuk tidak diterima, hingga berani kita dustai kebenaran..
Saudaraku agama ini ada diawali dengan penolakan dan keterasingan…
Rasulullah bersabda” islam muncul dengan asing dan akan bangkit di akhir zaman dengan asing, surgalah GHURABA( orang – orang yang asing)
Dalam riwayat lain “ orang-orang yang dianggap asing atau diasingkan, yaitu orang-orang yang mengamalkan atau berhukum kepada AL-QUR”AN ketika ditinggalkan oleh orang lain dan yang menghidupkan sunnahku ketika cahayanya dipadamkan orang-orang.”

Sekarang adalah zaman terakhir zaman yang didalamnya penuh misteri, misteri yang memaksakan kita bermain didalamnya, dipaksakan harus mengetahui dan mengerti apa yang ada didalamnya dan membenarkannya. Hingga kita harus terjebak didalamnya, sekali lagi harus terjebak didalamnya.
Ada
banyak hal, semua yang kita lewati, hidup yang kita jalani, didalam aspek kehidupan yang kita geluti ada kebohongan yang tidak kita sadari.. di negara dan pemerintahannya, disekolah tempat kita belajar, di setiap produk yang kita beli, dimakanan dan minuman cepat saji yang kita konsumsi, dimusik yang kita mainkan dan dengarkan, dibusana pakaian yang kita bangga-banggakan. diTV/movie yang selalu kita tonton, dinovel dan komik-komik favoritmu. Kemudian perhatikan dibalik symbol-symbol dan logo-logo disekitarmu didalamnya ada konspirasi dan itu sudah ada sejak agama purba mesir kuno agama para penyembah berhala.. cermati uang satu dolar itu, perhatikan mata satu dan starfish (bintanglaut) pada software ACDSee-Photoshopmu, lihat burung hantu sebagai symbol Ilmu Pengetahuan kita, dan symbol kematian “tulang & tengkorak” yang menjadi tradisi juga trend kaum muda saat ini “haa.. sepertinya saat ini klo mau keren ya harus tengkorak”. perhatikan dengan seksama dibalik logo militer amerika dan Negara kita jelaskah bagimu reptile (kelicikan) itu. Mungkin kita akan berpikir apalah arti sebuah logo dan gambar. Tapi tidak bagi para pemuja setan (Masonic, satanic) yang telah menjadikan dunia sebagai tujuan.. didalam ritual nilai sakral harus terjunjung tinggi inilah persyaratan.. bagi mereka yang ingin sukses di dunia.

Dari bacaan-bacaan bodoh yang mengatasnamakan humanisme-positivisme, kita dihanyutkan kata-kata yang keluar dari pemikiran penulis2 kafir ahli-ahli fikir Free thinker.. dari shakespeare hingga Karen amstrong. kita benarkan kebodohan itu karna kita ingin uptudate menjadi yang pertama atau setidaknya menjadi sama agar diterima.

juga gaya hidup atau jalan hidup yang kita pilih hingga menjadikannya sebuah kebanggan palsu yang kita paksakan ada dalam diri kita hey.. apakah itu kita, jujurkah kita pada HATI?..
Ketika AK-47 ada dikepala dan kita beranggapan bahwa itu adalah saat terakhir kita apakah kita bersedia mati dengan kebanggan palsu itu!? Semua adalah kebohongan, sungguh kebohongan besar. Sekali lagi mereka mengontrol kita, mereka menyaksikan kita, kita boneka tali mereka, kita zombie, kita mayat hidup kita tak bernilai…

Saudaraku.. tidak ada jalan keluar selain kembali kepada jalan yang sebenarnya. Allah telah meletakan kejayaan, kebahagian di dunia ini hanya dengan satu cara yaitu amal agama yang sempurna seperti yang telah ALLAH tetapkan kepada baginda Rasulullah saw. sebagai contoh hidup kita. Dialah yang telah membawa petunjuk kebenaran dalam setiap perilaku, tata cara keseharaiannya, seperti yang kita ketahui yaitu sunnahrasulullah. Mulai dari ibadah wajib dan nafil (sunnat) hingga pola makan, berpakaian, masuk kamar mandi semua memiliki rhido ALLAH apabila dilakukan dengan caranya. Satu hal Kita harus yakini bahwa didalam SunnahRasulullah ada kejayaan. ALLAH memberikan ISLAM sebagai pedoman kehidupan yang Allah telah berikan tertib didalamnya yaitu pribadi rasulullah. ialah pemimpin manusia didunia dan akhirat, semua mendapat syaf’at darinya. hey.. kita ini “BUTA”, Rasulullah Saw. “Melihat”. Ia saksikan syurga – neraka, mengetahui apa yang ghaib dan yang akan terjadi nanti, sudah seharusnyalah kita mengikutinya sebagai jalan petunjuk. Bukan mengikuti rute ego – nafsu kita yang justru akan menggiring kita pada jurang kebinasaan.

Islam peradaban yang sesungguhnya.. Bukan peradaban modern yang dipaksakan kebenarannya dan tidak mendapatkan apa – apa di sisi ALLAH bila dilakukan. Negara yang mereka bentuk, nasionalisme-patriotisme hingga Digital kultur yang mereka adakan adalah gagasan IBLIS yang disetujui YAHUDI. Iblis mencari tentara-tentaranya, yahudi inginkan dunia inilah suatu kecocokan yang didasari antara sifat sombong dan selalu merasa tidak puas..ahli-ahli neraka.

Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.( al-jatsiyah: 18)

Maka dengan tujuan inilah mereka berusaha hilangkan sunnah sebagai pedoman hidup yang sudah Allah tetapkan.. tapi ALLAH swt. berjanji menjaga agama ini, menjaga kebenaran sunnahrasulullah. RAsulullah saw yang selalu mendakwahkan kita kepada kekalnya akhirat dan mengajari kita untuk selalu ingat bahwa dunia ini sementara dan seburuk buruknya tempat. Rasulullah saw. para sahabatnya, juga orang-orang shaleh terdahulu telah mencontohkan dalam kehidupan sehari-harinya yaitu hidup dengan kezuhudan jauh dari kemewahan dan hura-hura...
Rasulullah sampaikan hal penting pada para sahabatnya yaitu bahwa dunia ini tempatnya berjuang, berkorban dan lelah, dan kubur tempatnya istirahat maka syurgalah tempat kita bersenang – senang.
Dunia adalah keperluan bukan kebutuhan.. kita diingatkan untuk hidup sederhana, berkecukupan. Pernah saya dengar seorang yang tua yang bijak berkata mereka yang beriman memilih hidup dibawah garis kemapanan bukan memaksakan hidup penuh kemapanan - berlebihan.

Ada hal yang sulit untuk kita bayangkan apalagi untuk diharapkan tapi disinilah letak filosofi akan kejayaan yang sebenarnya yaitu sebagaimana rasulullah saw. memohon dalam do’anya “ ya ALLAH, hidupkan saya dalam keadaan miskin, matikan saya dalam keadaan miskin, dan bangkitkan saya bersama orang-orang miskin” (Hr. hakim) marilah kita renungkan do’a rasulullah ini….

Rasulullah saw. mengajak kita untuk Beriman yang betul kepada ALLAH swt. dengan meniadakan keberadaan makhluk dihati kita dan menggantikan dengan hanya kebesaran ALLAH swt. di hati, inilah maksud Hakikat La Ilaha ilallah. kemudian Beramal shaleh dengan mewujudkan cara hidup baginda rasulullah saw. di dalam keseharian kita itulah Maksud Hakikat Muhammad Rasulullah…

Saudaraku dibutuhkan lebih dari sekedar melihat untuk dapat memandang, mata tak dapat menjelaskan apa yang kau lihat, gunakanlah HATI … gunakanlah HATI …
Rasulullah saw bersabda “segalala sesuatu memiliki HATi”,
Hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan, dan kebedaan semua Makhluk ALLAH semua meiliki pusat(titik). Hati bagi Al-Quran adalah surat yasin dan surat itu mengenai “dakwah” mengajak manusia pada kebenaran, dan target dakwah adalah HATI – HATI manusia, maka disitulah kebenaran berada, Bukan pada akal (logika).

Berapa lama lagi kita biarkan setan memanfaatkan logika kita sehingga kita terlalu berani untuk selalu mendustakan kebenaran dengan memaksakan rangkaian kata agar terucap sebagai pembenaran. Ya pembenaran, bukanlah kebenaran dan apabila itu benar pasti karna dipaksakan. Saudaraku tidaklah sama “kebenaran yang dipaksakan” dengan ILHAM yang ALLAH swt. berikan pada HAT-HATI manusia. Ya ilhamlah yang membuat kita selalu terjaga dan waspada dari kemudharatan(keburukan) dan Ilhamlah yang menuntun kita pada jalan-jalan petunjuk (sunanul huda).

Berdoalah pada-NYA memohonlah atas Ampunan dan rasa sayang-Nya, jangan Ragu akan Sifat-sifat ALLAH apabila kita berdiri ditepi pantai kita lihat luasnya samudra dan cakrawala yang membentang kemudian kita tundukan kepala melihat pada bekas tapak kaki dipasir, itulah dosa terbesar kita.. sesungguhnya Ampunan ALLAH melebihi luasnya Samudra dan cakrawala yang kita pandang itu.

Rasulullah saw. bersabda: seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa, pastilah ALLAH melenyapkan kalian, dan menggantinya dengan suatu kaum yang berbuat dosa, kemudian mereka beristighfar, maka ALLAH pun mengampuni mereka.” (Hr. Muslim).

Mengharap dan memintalah hanya Pada-NYA menangislah disetiap doa itulah yang dia inginkan dari hambanya yaitu kelemahan dan kepasrahan dalam berserah diri dengan sikap seorang hamba kepada RajadiRaja. dialah Raja semesta Alam, ALLAH tuhan yang satu tiada yang pantas untuk disembah, dipuja, dibenarkan… dialah ALLAH maha pengasih dan penyayang.


Maaf saudaraku jika kataku terlalu tajam menghujam..
Aku tidak bisa memaksakan diriku untuk menjadi orang lain inilah aku karakterku cara penyampaianku, aku tidak bangga dengan ini aku berusaha merubahnya walau terasa aneh dan kaku. Aku memohon ampun Pada Allah dan meminta Maaf pada kalian atas kekuranganku.

Rasulullah bersabda: seandainya ada yang mengabarkan padaku tentang gunung yang telah dipindahkan aku lebih mempercayai itu daripada Tabi’at si fulan yang berubah..

Bertaubat bukanlah merubah karakter tetapi arah dari pada hidup itu sendiri..
Seperti Saidina Umar ra. Dulu kekerasannya dan ketegasannya digunakan untuk menentang islam..namun setelah ALLAH swt beri dia hidayah, ALLAH gunakan kekerasan dan ketegasannya untuk membela dan memperkuat Islam..

Apabila Ada benarnya, datang dari Allah Aza Wa Jalla, dan apa bila ada banyak salahnya, itu jelas datang dari kebodohan diriku.

Untuk kesempurnaan maksudku, dan agar terhindar dari kesia-siaan kututup ini dengan Do’a Kifarah:

subhanallah wabihamdihi subhanaka allahumma wabihamdika wa asyhadu allaa ilaaha illla anta astaghfiruka wa atuwbu ilaih. Wassalamualaikum warahmatullah wa barakatuh.

Sabtu, 02 Februari 2008

--Reaksi saya menanggapi opini negatif seorang teman mengenai keberadaan saya dalam usaha dakwah ( yang mereka sebut Jamaah Tabligh )--

Assalamualikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

bismillah..

shalawat dan salam atas baginda rasulullah, keluarga dan para sahabatnya yang telah memperjuangkan dan menyebarkan agama yang HAQ. hingga sampainya ISLAM kepada saya.

saudaraku (maaf disini saya tidak cantumkan nama anda saya rahasiakan nama anda) kemarin seseorang mengirimi saya berupa email mengenai obrolan chat anda dan dia yang mempersoalkan keberadaan saya di dalam Jamaah Tabligh (sebutan masyarakat). saudaraku, semua yang anda katakan dalam tulisan di ruang chating itu,sepertinya sudah pernah saya baca di salah satu situs,saya lupa nama situsnya tapi klo kita browsing mudah ko dapetin tu topik yang hampir menyebar diseluruh situs khusus firqoh (kelompok) yang sangat anti dengan JT karna mereka menganggap jamaah ini bid'ah dengan khuruj-nya, tapi sepertinya bukan jamaah ini aja yang mendapat klaim bida'h semua yang bukan golongannya dan manhajnya adalah bid'ah dan setiap bid'ah patut diperlakukan buruk.

Saudaraku, semua yang anda utarakan sepertinya bukan dari pengetahuan anda secara fakta, jujurlah diantara kita ada Allah.. bagaimana anda bisa mengetahui kedalaman lautan dan merasakan keindahan didalamnya tanpa sedikit saja korbankan rasa takut dan kekhawatiran untuk menyelam.. cara anda menilai dan memandang suatu Perkarapun sepertinya tidak berdasarkan dengan bukti yang shahih, melainkan dari berita dan "katanya". Bukankah itu akan menjadi fitnah! Untuk menyelam butuh tekad dan keberanian? Cobalah dulu! anda keluarlah tiga hari, rasakan apa yang juga saya dan yang laennya rasakan baru bisa menyatakan tentang suatu peristiwa...

Saudaraku buat saya benar adalah benar dan salah adalah salah.. bagaimana mungkin saya benarkan sesuatu hanya dengan mendengar tanpa melihat dan coba untuk mengenalnya.

Adaungkapan tak kenal maka tak sayang.. Dalam belajar saya mengawalinya dengan membaca, membaca bukan dengan logika tapi dengan hati. hati yang dituntun ilahi ialah ilham inilah akar dari suatu kebenaran.. didalamnya tidak ada keingintahauan, atau sekedar ingin tahu dan penasaran melainkan kesan, kesan yang muncul karna kekaguman amal, bukan ilmu yang hanya bisa dituntut dan dimiliki hingga menumpuk tanpa adanya kekuatan amal.

Bukan ilmu yang membuat kita mampu untuk beramal melainkan iman, sekarang banyak orang yang tahu tapi sedikit yang paham. Iblis mengetahui semua kitab yang ALLAH turunkan zabur, taurat, injil dan alqur'an ia kuasai, ia mengetahui apa yang sedang dan akan terjadi di alam ini, tapi pengetahuannya satupun tidak membuatnya taat akan perintah ALLAH begitu juga seorang orientalis seperti snouck hourgounje ia mengetahui alqur'an dan hadist menguasai ilmu tafsir dan menghapal ratusan hadist dari shahih, dhaif, maudu' hingga yang matruk. bahkan ia dijuluki ulama tapi nyatanya tetap dihati dan pikirannya adalah kebencian dan bagaimana agar dapat memecah belah umat islam. Intinya siapapun bisa tahu tapi untuk paham tunggu dulu, ALLAH yang menghendakai siapa yang akan ia beri kepahaman.

" Barang siapa yang dikehendaki ALLAH untuk diberi kebaikan (Ilmu), maka ALLAH akan memberikannya kepahaman dalam Agama." (HR. Mutafaq 'alaih dari muawiyah r.a – kitab al abwab al muntakhabah min miyskat al mashabih hal .69)

Untuk mengamalkan memang tidak mudah karna dibutuhkan iman yang betul yaitu keyakinan akan kebesaran zat ALLAH al-khalik (pencipta) dihati dan meniadakan kebesaran makhluk( yang dicipta ) dari hati.. meningkatkan iman bukan dengan ilmu melainkan dengan pergorbanan. Iman Bukan hanya sekedar ucapan syahadat yang telah keluar dari mulut kita, bukan sekedar pengakuan bahwa tiada tuhan selalin allah. Melainkan suatu keyakinan yang harus dibenarkan oleh hati.

"Barang siapa bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain ALLAH sedang hatinya membenarkan apa yang diucapkan lidahnya maka dia akan masuki syurga dari pintu mana yang ia kehendaki." (Hr. Abu ya'la dari Abu Bakar Ash shiddiq}.

Agar bisa sampai dari mulut kehati itu bukanlah perkara yang mudah dibutuh kan pengorbanan dibutuhkan usaha, usaha yang juga dilakukan para anbiya as., rasulullah saw., sahabat r.hum, dan yang mengikutinya dengan baik sepeti syuhada, siddiqin dan shalihin. Mereka keluar/khuruj (hijrah) dari kampung mereka mereka korbankan diri mereka, harta mereka, waktu mereka untuk agama Allah. Mereka menghadapi situasi ditempa keadaan, dicaci - maki, dipukuli, diboikot, terasingkan dari yang banyak. Mereka bersabar dengannya bertahan dengan keimanan mereka hingga mereka dapatkan kejayaan sesungguhnya yaitu ridha ALLAH.

Sekarang keluarlah tiga hari, tinggalkanlah sementara kampung anda jadilah muhajirin, datangilah kampong – kampong saudara kita yang laen, mereka adalah anshar. Kita hidupkan suasana agama di mesjid mesjid mereka. luangkanlah waktu karna tidak ada waktu luang kalau kita tidak meluangkannya, gunakanlah harta untuk agama bawalah uang 15000 rupiah karna dalam 3 hari kita korban/patungan untuk biaya perbekalan kita selama tiga hari, bukan untuk formulir pendaftaran, bukan untuk organisasi. Selama saya di dalam usaha dakwah ini saya tidak pernah melihat tanda tanda mengenai organisasi. Saya tidak melihat adanya struktur, seksi-seksi dan sejenisnya. 5000 rupiah setiap harinya kita makan 3 kali. Kalau gak ada duit ya bawa beras atau apalah sebagai perbekalan yang bisa dijadikan syarat pengorbanan dijalan Allah, ALLAH tidak melihat apa dan nilai yang kamu korbankan melainkan kesanggupanmu untuk berkorban dan berjuang dijalannya. Kemudian rasakanlah apa yang kami rasakan, penolakan, ditertawai dengan apa yang kami pakai, ketika kami datangi rumah ke rumah yang kami dapat ialah umpatan, diacuhkan, dikira minta sumbangan,tak didengar, padahal kami datangi mereka dengan niat silahturami. Jika yang kami datangi menerima kami, kemudian kami memperkenalkan diri dengan bersalaman disertai penegasan tentang kita sebagai saudara muslim yang diikat oleh kalimat iman laa ilaha illa ALLAH- MUHAMMAD rasulullah.( inilah maksud utama kita keluar/khuruj menyampaikan kalimat tauhid ini) dan kemudian kami menyampaikan(Tabligh) /nasihat - menasihati ( lihat di alqur'an surat Al – 'ashr ) tentang pentingnya iman dan amal saleh, dan mengajak ( dakwah) ke mesjid untuk menghadiri majelis iman sambil mendengarkan pembicaraan mengenai kebesaran ALLAH. Kemudian shalat berjamaah.

Sebagaimana rasulullah sampaikan kepada sahabat jika kalian inginkan ilmu datang padaku dan pintunya ialah Ali r.a kalau kalian inginkan iman keluarlah dan sebarkan kalimat tauhid maka kau akan bahagia. Sayidina abu bakar r.a bertanya setelah ia bersyahadat apa yang saya lakukan setelah ini ya rasulullah, apa yang sedang aku kerjakan kamu juga kerjakan ( dakwah). Seperti itulah rasulullah mengajarkan sahabat untuk mengeluarkan kebesaran – kebesaran material/kebendaan(makhluk) dari hati – hati mereka dengan mendakwahkan kalimat laa ilaaha illa Allah. Sehingga ketika murni hanya kebesaran zat ALLAH dihati barulah ada kemampuan untuk menaklukkan sesuatu. Jadi dengan dakwah kita dapatkan iman bukan dengan ilmu. Suatu perumpamaan ilmu itu ibarat air dan iman adalah wadahnya, apabila wadahnya kecil dan airnya banyak maka akan tumpah - meruahlah isinya, tapi apabila wadahnya besar walupun airnya setetes tentu itu lebih bisa manfaat. Seperti satu perkara dalam fadha'il (keutamaan )dan masa'il ( fiqih) adalah ilmu yang wajib diamalkan dan disampaikan. Walau hanya satu perkara, semisal keutamaan shalat dan cara melakukannya. inilah setetes yang bermanfaat, dan hanya bisa dilakukan dengan iman yang kuat.. tapi walaupun banyaknya ilmu sementara imannya sedikit untuk mengamalkan dan menyampaikan akan terasa sulit.

Dari anas bin malik r.a., ia berkata , kami bertanya, " ya rasulullah, kami tidak akan mengamalkan semua kebaikan ( ilmu: sunnah/ amal saleh) dan kami tidak akan mencegah ( dakwah/ amar ma'ruf nahi mun'kar) kemungkaran sebelum kami meninggalkan semua kemungkaran. " maka nabi saw. Bersabda, " tidak, bahkan serulah kepada kebaikan meskipun kalian belum mengamalkan semuanya, dan cegahlah dari kemungkaran, meskipun kalian belum meninggalkan semuanya." ( Hr. Thabrani ).

Hadist ini untuk mereka yang beranggapan bahwa dakwah itu harus pintar dulu, berilmu dulu, tahu dalil dalil yang shahih, mungkin agar bisa mengajari/ menggurui mereka atau membid'ah – bid'ahkan yang bodoh. Saudaraku pengertian dakwah itu mengajak bukan mengajari, ad'u ilallah ( Qs: yusuf- 108) ialah mengajak/menyeru kepada ALLAH. Sementara Mengajari adalah tugasnya ulama mereka ialah pewaris anbiya a.s, kitalah yang bertanya pada mereka. Yaa tapi liat juga ulamanya, mumpuni atau tidak, mengamalkan sunnah atau tidak, memiliki syarat untuk berijtihad atau tidak? Untuk menjadi mujtahid Ulama memberikan syarat syarat, yakni harus menguasai minimal 15 cabang ilmu, diantaranya Ilmu Hadist , Ilmu Balaghah, Ilmu Isytiqaq, Ilmu Nahwu, Ilmu Sharaf, Ilmu Lughat, Ilmu Ma'ani, Ilmu Bayan, Ilmu Badi, Ilmu Qira'at, Ilmu Aqa'id, Uhul Fiqh, Ilmu Ashbabun Nuzul.

Banyak yang habiskan waktu untuk ta'lim, ada yang habiskan 8 jam untuk mepelajari kitab - kitab agama dan ada juga yang tiap minggu dia habiskan untuk menghadiri kajian bedah buku, tapi apa kenyataannya? Mereka masih mempertimbangkan amal demi menyesuaikan dengan keadaan. sepertinya tidak sami'na wa atha'na, kami dengar dan kami taat, tapi kami dengar dan kami pikir – pikir. Kita sama sama tahu akan keutamaan shalat berjamaah dan bahkan hampir saya tidak pernah menemukan hadist tentang shalat fardhu dirumah. Rasulullah hingga akhir hayatnya selalu shalat di mesjid, ketika beliau sakit beliau dipapah kemesjid hingga shaf terdepan dan abu bakar disuruh menggantikan posisinya sebagai imam. Namun kenyataannya saat Azan dikumandangkan bahkan tak menggetarkan hati mereka ketika diserukan kebesaran ALLAH. "ALLAHU AKBAR , ALLAH UKBAR" kenyataannya ALLAH kecil dan Obrolan bahkan debat kita lebih hebat dan besar dari pada kebesaran ALLAH yang sedang di kumandangkan. ALLAH kecil, pekerjaan – pekerjaan kita besar, hobi kita besar, ALLAH hanyalah sisa sisa cangkul dan lembaran kertas kerja kita dan ampas ampas dari hobi yang membuat kita puas. ALLAH adalah Sisa Kepuasan kepuasan kita. . tapi apabila di tv, radio, ditayangkan band atau penyanyi pavorit, kita langsung meloncat, fokus ( tawajuh), konsentrasi ( khusyu) sampai merinding terkesan. Na'uzubillah.. Lalu apa posisi ALLAH ,hamba atau rabb kita?

disini saya kutip pesan sheik abdul qodir al - jaelani dalam kitabnya, Al – fathur Rabbani Wal Faidlur Rahmani ( kebahagian dan kemulian kekasih ALLAH):

Sungguh nifak dan dusta masih mewarnai gerakmu pada siang maupun malammu. Syaitan telah menipu dan menghiasi dusta dan amal – amal baik untuk mengelabuimu. Sehingga kamu berdusta dalam shalatmu, karna kamu mengatakan " ALLAHU AKBAR" (ALLAH Maha Besar) tetapi dihatimu masih ada tuhan selain Dia. Segala sesuatu yang kamu bersandar kepadanya adalah tuhanmu. Demikian juga segala sesuatu yang kamu sandarkan harapan kepadanya. Hatimu tidak sama dengan lidahmu. Katakan " ALLAHU AKBAR " seribu kali di hatimu dan sekali dilidahmu. Kamu tidak malu mengucapkan laa ilaaha illa Allah, padahal kamu mempunyai sesembahan selain dia. Bertaubatlah kepada Allah swt. Dari semua kesalahanmu. Adapun kamu wahai orang yang mengaku berilmu dan beramal, apakah gunanya ilmu itu bagimu? Jika kamu mengatakan " saya berilmu" sesungguhnya kamu telah berdusta,- " Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan."(Q.s Ash – Shaff:2)

"Ya allah aku memohon ampun dan bertaubat atas kelemahan dan ketidak mampuanku dalam menyempurnakan amal sesungguhnya tidak ada daya bagiku melainkan apa yang telah engkau mudahkan atasku."

Padahal Dengan banyaknya buku fadai'l (keutaman) seperti Kitab Ihya, rhiyadus sholihin, fathul bari,targhib wa tarhib, hingga tanbihul ghafilin dan Masail (masalah) seperti kitab Al Fiqh Al Wadih, usul fiqh, Al-Fiqh 'ala Al – Mazahib Al – Arba'ah dan laen laen, serta dengan ta'lim mingguan atau bedah buku kita dapat Mengetahui keutamaan – keutamaan beramal atau nilai – nilai beribadah dan ancaman apabila meninggalkannya juga tentang adab –adab sunnah seperti bagaimana seorang muslim berpakaian, makan, membaca alqur'an hingga adab di mesjid, kamar mandi atau wc dan adab adab lainnnya. Namun fakta-nya banyak yang tak sanggup mengamalkanya apalagi untuk dijadikan suatu kebiasaan...

pada waktu bulan ramadhan diadakan I'tikaf di masjid al azhar 10 hari terakhir, tahun kemarin, sepertinya tiap tahun diadakan. sering saya perhatikan beberapa diantara mereka yang juga berjanggut,celana diatas mata kaki tapi tanpa peci atau sorban ( mungkin masih malu, karna masih takut terlihat jelek dan katro atau bid'ah padahal rasululah suruh kita untuk hidupkan sunnahnya yang termasuk didalamnya cara berpakaian, yang mana tergolong dalam sunnah suro(potret), yang salah satu diantaranya ialah tutup kepala.) dan ketika beritikaf mereka tidak menggunakan adab - adab mesjid, kaki mereka kearah kiblat, tidur tengkurap, tidak memaki suprah/alas tidur dan banyak lagi adab – adab yang tidak mereka amalkan entah belum mereka pelajari atau lupa lantaran terlalu banyaknya masalah yang mereka bahas saat ta'lim mingguan mereka. di toilet-pun saya melihat mereka kencing berdiri dan pada saat jam makan sahur saya perhatikan mereka makan dan minum berdiri, tak jarang saya juga melihat ustadz melakukannya. mungkin nanti saya akan buat blog khusus mengenai adab – adab yang disertai juga hadist- hadist nya.

Sungguh bertentangan dengan apa yang rasulullah ajarakan dan dari apa yang mereka pelajari saat ta'lim. Bukankah dalam bab thaharoh(kebersihan) ada tertib yang diawalai dengan istinja kemudian wudhu baru shalat. Kemudian bagaimana jika awal tertibnya aja sudah berantakan bagaimana shalatnya. Sangat berbeda dengan apa yang saya dapat saat mudzakarah ketika keluar 3 hari pertama kali dan semua yang saya dapat dalam mudzakarah, terasa mudah untuk saya amalkan, dan ini pun dirasakan dan di alami yang laennya. Dalam mudzakarah kami belajar mengenai adab sehari – hari salah satu diantaranya ialah mengenai adab istinja yang diawali dengan 3 langkah sebelum masuk wc, kita baca doa masuk wc kemudian dengan memakai tutup kepala, tidak menghadap kiblat, tidak berlama – lama , kemudian cara buang airnya jongkok dengan posisi lutut kiri tegak dan tumit kanan menopang bagian belakang sehingga posisi paha dan lutut sejajar sambil tangan kiri memegang penis kemudian kalo sudah keluar sempurnakan dengan istibro seperti memompa nya sambil berdehem kemudian penis seperti diurut dari pangkal hingga ujung. Kemudian di finishing dengan mengusap batu 3kali dengan sisi yang berbeda, tapi klo ga ada ya boleh dengan tisu ato kain. Klo dengan cara ini dijamain tuntaslah sisa sisa yang masih ada diselang penis kita yang kadang menetes ketika pada saat kita ruku atau bergerak. Nah, tetesen itu membatalkan wudhu kita karna najisnya, lalu gimana shalat kita, Apakah sah?

Ya memang, untuk pertama kali memulainya agak sulit tapi klo anda sungguh – sungguh hidupkan sunnah, itu akan membiasa dan mudah.

Itulah salah satu adab yang saya pelajari ketika pertama kali keluar tiga hari.. kita bermuzakarah mengenanai adab adab mulai dari instinja, makan,adab mesjid, tidur, berpakaian, dan banyak lagi, dengan membentuk lingkaran saling mengisi dan mengulang ulangnya, dipimpin oleh yang sudah berpengalaman dalam usaha dakwah. Mudzakarah adab –adab tanpa kitab dan juga catatan karna semua harus tercatatat dikepala.. dan cara ini sangatlah mudah sehingga bagi yang tidak dapat membacapun mereka bisa langsung mengamalkanya dan bagi mereka yang bisa membaca mereka dengan sendirinya setelah keluar tiga hari akan mencari kitab dan ustadz tanpa harus dianjurkan. mudzakarah ialah suatu cara yang rasulullah lakukan kepada para sahabat. Sehingga sahabat mampu beramal walapun memiliki keterbatasan.

Oya sekedar informasi bahwa jumlah sahabat rasulullah ada 12400 dan diantara mereka berbeda beda karakter, ada yang pintar ada yang standar bahkan jauh dari standar ada yang cerdas dan ada yang terbatas ada yang sangat kaya dan ada yang sangat miskin ada orang tua ada anak – anak. Mereka yang hidup bersama rasulullah saat rasulullah masih hidup dan beriman padanya merekalah sahabat yang allah ridha kepada mereka. Itulah mengapa mereka yang pernah keluar 3 hari dengan niat yang betul yaitu memperbaiki diri bukan untuk sekedar ingin tau atau penasaran mereka dengan mudah untuk mengamalkan. itu karna saya merasakan semakin jauh saya menyelam dalam usaha dakwah ini semakin saya meyakini bahwa ini sesuai dengan seperti apa yang rasulullah contohkan.

Ini bukan untuk dibangga-banggakan dan membandingkan saya berlindung kepada ALLAH daripada maksud laen dari hati saya dan bisik- bisikan setan yang tak henti henti dan pandang bulu dalam menyesatkan. Jangan Tanya dalil tiga hari, sekarang sederhananya saja apakah pondok pesantren ada dalilnya.. apakah pada jaman rasulullah ada yang namanya bedah buku? tapi apabila anda mengetahui kisah – kisah didalam Al – quran dengan asbabun nuzulnya, hadist dengan sarah-nya serta kisah kisah kehidupan para sahabat. Maka disitulah anda akan dapat-kan makna dari 3 hari, 40 hari, 4 bulan… dimana ulama untuk menetapkan ini sebagai program kerja agama, tidak sembarangan dalam menentukan mereka menguasai ilmu- ilmunya.

oya klo anda menganggap bahwa mereka yang ada di jamaah tabligh itu bodoh – bodoh, ya memang sebagian besar dari kami juga termasuk saya memang bodoh, bahkan semakin dalam kami menyelam dalam usaha dakwah ini kami merasa semakin merasa bahwa kami memang bodoh dan tidak mengetahui apa-apa tentang agama. Jika anda anggap kami tidak berilmu saya sangat mengakuinya dan yang lainpun dengan senyum akan mengakui itu. Rata - rata dari kami berlatar belakang buruk dan bukan orang baik – baik, kami sangat awam tentang islam.

Ada mantan pembunuh, koruptor, penzina, penjudi, banyak ahli maksiat berkumpul disana..tapi mungkin itulah kenapa ALLAH dengan rahmat-nya alihkan kami dari buruknya lingkungan kehidupan masalalu kami dan menempatkan kami disana, setidaknya kami belajar untuk baik.. dan kalau pun anda dapati saya atau yang lain salah dalam sikap dan ucap ya mohon dimaafkan dan rangkullah kami dan ajari kami, toh kami masih belajar.. berilah kami ilmu, karna kami haus akan ilmu. Tapi tolong jangan hasut kami untuk keluar dari keberadaan kami.. dan jika anda anggap kami ini syrik( menyekutukan ALLAH) saya pun tidak akan menyangkalnya. Ya saya memang syrik, karna masih ada tuhan tuhan lain dihati saya, masih ada selain ALLAH dihati saya saya masih hamba nafsu saya, saya hamba pekerjaan saya, saya hamba makanan.. itulah kenapa saya merasa penting untuk khuruj/keluar karana hakikat khuruj/keluar yang saya pahami ialah untuk mengeluarkan kebesaran benda – benda ( material ) dari hati dan menumbuhkan yakin yang mutlak terhadap ke-esa-an ALLAH serta ZUHUD terhadap Dunia. Tapi jika anda anggap saya menyembah kuburan dan segala tuduhan fitnah mengenai kesyrikan kami. Saya tidak sebodoh dan tidak sekolot itu dalam memahami arti ilmu.

Anda sebut kami bodoh, anda sebut kami tidak berilmu dan syrik, itu mungkin karna bagaiman anda memandang penampilan kami dan latar belakang kami, dan mungkin anda pas kebetulan bertemu dengan saya dan beberapa yang seperti saya. Tapi kalu saja anda main ke masjid kebun jeruk, dan anda mencari ahli hadist, ustadz, ulama disana saya jamin anda akan mendapatkan lebih dari apa yang anda perkirakan. Disana anda akan bertemu ahli ahlinya. Oya saya pernah diberitahu sama orang tua yang berpengalaman dakwah dakwah ia mengatakan bahwa ciri-ciri apabila dakwah itu diterima, maka didalamnya akan banyak ditemukan orang orang bertaubat dari ahli maksiat, banyak orang orang miskin, banyak ulama, ustadz (ahli kitab) yang membenarkannya. Sekarang ketika disana saya saksikan kanyataan itu, mantan penjahat, orang – orang miskin, dan ustadz ustadz dari berbagai pondok – pondok pesantren, dan saya mendengar kisah kisah mereka yang akhirnya membenarkan usaha dakwah ini. Dan saya bertemu dengan orang – yang sebelumnya menghujat, membid'ahkan usaha dakwah ini dan akhirnya ia pun keluar 4 bulan dan saya lihat kesungguhan mereka, dan rata rata mereka adalah ustadz.

Sementara yang saya amati mereka yang tidak lagi ada dalam usaha dalam dakwah ini, adalah mereka yang baru keluar tiga hari dengan niat ingin tahu dan penasaran, mereka tidak istiqamah, dan tidak terjun untuk aktiv lebih dalam. Kalaupun ada yang sudah 40hari atau 4bulan dan ia juga akhirnya tidak aktiv lagi, disini saya perhatikan rata rata mereka tidak lagi ada hubungan dengan jamaah, dan hadir dalam musyawarah. Sekedar mengingatkan bahwa setan tidak pandang bulu, dan tak akan berhenti menyesatkan.

Waktu pertamakali saya memakai pakaian sunnah seperti gamis, kurta, sorban, peci,siwak, imamah.. seorang teman yang sudah lama dan aktiv dalam dakwah, selalu memotivasi saya untuk jangan peduli dengan apa yang masyarakat katakan, yakin bahwa di balik sunnah ada kejaayaan. Ia kemudian bercerita bagaimana dulu di awal awal dakwah masuk ke indonesia sekitar tahun 60an dimedan dan 80an di Jakarta ( mesjid kebun jeruk) , ketika kami terjun kemayarakat dengan pakai – pakaian sunnah mereka pandang kami aneh dan beranggapan bahwa kami membawa agama baru mereka anggap kami agama dari india dan Pakistan. Bahkan firqah yang sangat membenci kami pun juga memfitnah kami dengan sebutan sesat dan bid'ah. tapi sekarang yang kami rasakan dahulu dan yang kami saksikan sekarang bebeda, sekarang semua telah memakai apa yang kami pakai bahkan firqah yang tadinya menyesatkan dan membid'ahkan kamipun akhirnya juga memakai apa yang kami pakai dulu dengan penuh pengorbanan. Sekarang hampir disetiap mesjid kami menyaksikan pakaian – pakaian itu dan sudah banyak dipasarkan, mungkin nanti akan menggantikan trend baju koko, dan pada akhirnya mereka memakai pakaian sunnah seperti gamis, jubah dan kurta dan disempurnakan dengan peci dan sorban sebagaimana rasulullah berpakaian., Boleh dikatakan merekalah yang memulai dan mempeloporinya, dan mereka istiqomah dengannya. Karna keyakinan mereka akan nilai sunnah, yang dimana ada ridha Allah apabila kita melaksanakannya.

"Dan Sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka: "Korbankan dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. dan Sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka)". (QS. 4: 66)

Saudaraku dakwah rasulullah sudah cukup sempurna ALLAH swt. Menetapkan caranya sebagai sunatullah. . rasulullah datangi umat bukan didatangi, sudut sudut jalan, lorong ke lorong, pintu pintu rumah hingga kekampung kampung tidak ada satupun yang tidak di datangi oleh beliau, untuk mengajak manusia untuk taat kepada Allah dan rasulnya. Dan rasululullah dalam dakwah selalu menyampaikan fadilah - fadilah/keutamaan bukan menyampaikan masalah – masalah dengan membeberkan masalah kepada yang akan di ajak. Kita tahu bagaimana rasulullah menyikapi kemusyrikan di mekkah, 360 berhala berjejer di sekitar ka'bah. Apakah rasulullah mendatangi kaum musyrikin (sebelum sahabat) dengan membeberkan masalah mengenai kesesatan ibadah mereka dan membid'ah – bid'ahkan mereka? Saudaraku rasulullah mendatangi mereka dengan memberikan kabar gembira tentang islam dan keutamaan – keutamaannya. Maka dengan sendirinya setelah ia terima islam, dan memahami maksud Laa ilaha illa Allah – Muhammad rasulullah. Dengan sendirinya mereka hancurkan berhala – berhala tanpa rasulullah perintahkan.

Dakwah tidak mengajak kepada golongan, partai dan diri., dakwah kepada ALLAH. Dakwah Tidak perlu lagi ditambah – tambahkan, seperti berdakwah dengan musik, atapun dikurang- kurangi seperti bercampurnya antara ikhwan dan akwat dalam satu majlis. Dakwah ya seperti cara rasulullah berdakwah. dakwah bukan frosfesi untuk keuntungan dunia, dan apakah kita akan menukar agama kita dengan dunia. Dakwah bukan agar kita dimuliakan masyarakat, dikagumi wanita oya rasulullah berdakwah mendatangi kepada laki laki bukan kepada wanita kecuali pada saat mengajar dalam ta'lim., ingat saudaraku bahwa beda antara mengajak ( dakwah) dan mengajar.

Saudaraku jika kalian membaca ini dan pernah melihat serombongan jamaah yang mendatangi wilayah anda kemudian beritikaf dimesjid anda yang dengan ciri – ciri jamaahnya berjanggut, sorban, gamis, terkadang dengan siwak disaku gamisnya, membawa kompor, mungkin seperti orang asing entah dari mana. Cobalah intip apa yang mereka kerjakan atau klo berani duduklah pada saat mereka membentuk lingkaran, biasanya mereka sedang bermudzakarah atau sedang musyawarah.. maka itu semua akan menjawab keragu – raguan anda tentang mereka, apabila anda memahami nya dengan hati tanpa perasaan curiga, iri dan mencari – cari kesalahan.

Setelah saya keluar 3 hari saya memahami bahwa da'wah yang betul adalah dengan berjamaah, tidak sendiri sendiri . domba yang memisahkan diri dari kelompoknya adalah target yang mudah bagi srigala. ada pesan dari seorang ustadz yang saya sendiri kagum akan ketawadu'an-nya(kerendahan) ia juga seorang imam di masjid kebun jeruk ia berpesan dalam bayan-nya pertama seseorang yang beramal tanpa pikir, yaitu seseorang yang beramal seperti melaksanakan kewajiban dan sunah tapi ia tidak memikirkan bagaimana orang lain juga ikut taat dan shaleh seperti dia dengan mengajak (dakwah) dan saling nasihat menasehati ( tabligh/menyampaikan) seperti yang diperintahkan ALLAH dalam alquran surat AL – 'Ashr, maka orang tersebut seperti orang gila. Kedua seseorang yang berpikir tanpa beramal yaitu sebaliknya, banyak saya temui bahkan saya dulu pun termasuk dalam golongan ini. Yaitu seorang yang selalu membicarakan agama, membahas perkara agama, hingga memiliki pikir untuk bagai mana seseorang masuk islam tapi ia sendiri tidak beramal, misalnya ia tidak membaca al-quran bahkan tidak bisa dan parahnya lagi ia enggan untuk belajar , ia juga tidak shalat kalau pun shalat yang wajib wajib aja itu pun shalatnya dirumah jadi terkesan seperti hanya untuk menggugurkan kewajiban. Dan masih banyak lagi permisalan permisalan yang bisa kita saksikan disekitar kita. Maka orang tersebut hanyalah seorang pengahayal. Dan yang ketiga ialah seseorang yang beramal dan berpikir, sepertinya secara tampak ia beramal dan berpikir tapi karna ia melaksanakannya tidak sesuai apa yang ALLAH kehendaki yaitu dengan berjamaah dan bermusyawah seperti yang rasulullah contohkan kepada sahabat dalam syiar dakwahnya, maka ia cenderung ada dalam arahan arahan seytan.

Saudaraku agama bisa diamalkan secara sempurna hanya dengan cara nabi, rasululllah membawa risalah untuk seluruh alam ( rahmatan lil 'alamin). Rasulullah saw. Dakwah kepada seluruh manusia (yaa ayyuhannaas) bukan Yaa Qaumii( wahai kaumku) atau yaa firqatii ( wahai Kelompokku) rasulullah berdak wah kepada seluruh manusia, bukan kepada golongan, suku dan ras. Itulah mengapa ALLAH memberikan gelar kepada Kaum Muhajirin Dan Anshar dengan gelar Sahabat Radhiyallahu 'anhum ajma'in, bukan orang – orang dakwah, orang tabligh, orang ini atau orang itu. Pertolongan ALLAH datang kepada ummatnya, bukan kepada kaum, firqah/kelompok, dan sebagainya. Oleh karna itu kami dihantar, setiap rombongan jamaah yang dipimpin seorang amir yang telah dimusyawarahkan di markaz (mesjid kebun jeruk) untuk di kirim keseluruh alam, kami melintasi dunia dengan atau tanpa kendaraan sesuai dengan kemampuan pengorbanaan kami. Kami datangi tempat tempat yang tak bisa didatangi dengan kendaraan, kami kekota kota, kampung – kampung, hingga hutan ke hutan dan ke lereng lereng gunung. Selama masih ada manusia kami berangkat kesana untuk menghidupkan agama yang hampir telah hilang dan menegakkan kembali kejayaan kalimat TAUHID.

"Sesungguhnya ALLAH tidak akan Mengumpulkan ummatku di atas kesesatan selamanya. Maka hendaklah kalian selalu berjamaah. Dan sesungguhnya tangan( pertolongan) ALLAH diatas jamaah" ( Hr, Thabrani )

Sekarang banyak sekali jamaah – jamaah, semua mengaku ahlussunnah wal jamaah, padahal untuk mengetahui mana yang benar atau tidak sangatlah mudah. Cukup dengan memahaminya secara bahasa kita bisa merabanya, Ahlussunnah artinya orang yang ahli akan sunnah, yaitu orang yang menghidupkan / mengamalkan sunnah mulai dari sunnah suroh, sirah dan sarirah. Dan wal jamaah artinya dan berjamaah. Berjamaah bukan sekedar berjamaah dalam ta'lim dan shalat berjamaah. Melainkan berjamaah yang didalamnya ada musyawarah, Berjamaah didalam gerakan dakwah. Kerja dakwah yang diputuskan berdasarkan musyawarah dan dengan tertib – tertib yang diberikan masyeikh/ulama yang memahami kerja dakwah. Bukan berjamaah kemudian berdemontsrasi turun kejalan – jalan pakai spanduk desertai yel –yel anti ini dan anti itu.

Disini saya belajar arti sebuah jamaah dimana saya belajar akan pentingnya musyawarah yang ada didalamnya, musyawarah adalah perintah ALLAH swt. ( QS. Ali Imran: 159/QS. As Syura: 38) dan sunnah Nabi-saw. " Tidak merugi orang yang beristikharah dan tidak menyesal orang yang bermusyawarah" ( Hr. Thabrani). Musyawarah yang rasulullah contohkan bukan seperti yang selama ini saya ketahui tidak ada kegaduhan, tidak ada usulan yang mempersulit, tidak adanya penekanan terhadap usul orang lain, tidak ada penolakan terhadap usul orang lain yang membuat orang lain enggan memngajukan usul.. ini adalah sebagian adab – adab musyawarah dimana selalu di sampaikan sebelum musyawarah dimulai, insya ALLAH saya akan buat blog khusus mengenai adab dalam musyawarah berdasarkan contoh nabi saw. Bukan musyawarahnya orang barat. suara terbanyak, saling menjatuhkan dll. Bahkan ketika dirumah bersama keluarga, dalam mu'asarah ( bermasyrakat) , menentukan pekerjaan, memilih calon istri, kami pun akhirnya terbisa dengan bermusyawah. Bahkan ketika kami keluar rumahpun dianjurkan untuk tidak sendiri, karna sunnahnya kita keluar rumah itu tidak sendiri melainkan berdua, sehingga kita dapat memusyawarahkan pilihan, tujuan dan setidaknya kita terjaga dari kemudharatan (keburukan) saat kita sendiri.

Saudaraku semua yang saya sampaikan memiliki keterbatasan, karena saya masih belajar. Saya bersyukur kepada ALLAH atas kemudahan – kemudahan yang di berikan-NYA. sedikit kepahaman dan pengalaman yang saya sampaikan diatas itu setelah saya ada dalam jamaah itu..

Saya berusaha menyelam di dalamnya agar saya bisa eksis di dalamnya. Sebagaimana saya juga berusaha menyelam dalam komunitas Underground.. saya tidak mau stengah setengah, dulu saya korbankan masa, rasa, jiwa dan harta saya untuk ke-skinhead-an saya, maka saya dapatkan keyakinan sebagai seorang skinhead. Dengan penuh kebanggaan dan semangat Saya bicarakan tentang kebesaran skinhead kepada siapapun hingga tumbuh kebesaran skinhead di hati saya. Dan begitu jugalah rasulullah dalam mendidik sahabat r.hum sebagaiman ALLAH mendidik Rasulullah. mereka di perintahkan untuk korbankan masa, rasa, harta dan jiwa dalam berdakwah, agar mereka mendapatkan keyakinan agama. Mereka selalu membicarakan kebesaran – kebesaran ALLAH kepada siapapun yang ia jumpai, bahkan apabila ia tidak jumpai orang,hewan pun ia jadikan sasaran dakwah mereka - semua itu mereka lakukan agar tumbuh kebesaran ALLAH dalam hati mereka. Itulah mengapa saya bersikukuh untuk tetap disini.. hingga saya yakin dengan keberadaan saya disini..

Saudaraku Imam Malik Rah. A . berkata " tidak akan baik umat pada kurun (abad) terakhir ini kecuali (dengan cara ) sebagaimana perbaikan Umat terdahulu"

Maka saya rasakan disinilah tempatnya, seperti berada didimensi yang laen ketika saya ada di mesjid jami kebun jeruk.. dimana satu satunya mesjid yang hidup amal selama 24jam sebagaimana mesjid nabawi pada masa rasulullah, mesjid yang sederhana. Mesjid yang penuh dengan amal bukan penuh dengan benda benda mewah. Setiap harinya Ada pengiriman rombongan untuk di berangkatkan keseluruh alam untuk dakwah( dakwah Ilallah), ada belajar mengajar (ta'lim'wata'lum) setiap hari saya saksikan mereka (dzikir dan beribadah)membicarakan kebesaran ALLAH dan menghidupkan sunnah, tidak ada pembicaraan dunia disana. mengaji, sujud,mudzakarah, musyawarah. Dan ada yang melayani ( khidmat ) semua seperti membawa saya ke dimensi sahabat, dan merasakan kehidupannya.

Ya ALLAH Engkau yang Awal dan yang Akhir, yang memiliki Kekuatan dan Keteguhan, ya Allah Engkau Kekasih orang orang miskin, ya Allah Engkau Maha Penyayang, Engkau yang Hidup dan Berdiri sendiri, dengan Rahmat-Mu ya ALLAH kami memohon pertolongan, perbaikilah keadaan kami urusan – urusan kami seluruhnya, dan jangan serahkan diri kami kepada hawa nafsu kami walau hanya sekejap mata. Ya ALLAH limpahkan kesejahteraan kepada junjungan kami Muhammad saw. Dan atas keluarga junjungan kami Muhammad saw. Sebagaiman Engakau telah melimpahkan shalawat kepada junjungan kami Ibrahim a.s dan ke atas keluarga junjungan kami Ibrahim a.s. sesungguhnya di di alam raya ini hanya Engkaulah yang Maha Terpuji. Ya ALLAH istiqamahkan kami dalam dakwah, jangan campakkan kami setelah Engaku berikan Iman, Yaa ALLAH jadikan DAKWAH maksud hidup kami, hingga mati kami dalam dakwah. Beri kami kekuatan untuk bermujahaddah di jalan-Mu, ya ALLAH beri kami kemapuan untuk ZUHUD terhadap Dunia. Ya ALLAH Hati ini ialah singgasana- Mu Ampuni kami yang belum mampu sempurna membersihkannya dari kotoran dunia. Ya ALLAH sayangi kami seperti Engkau menyayangi Orang – Orang saleh terdahulu.. sayangi kami seperti Engkau menyayangi Umar bin khatab R.A dan Bilal bin Rabbah R.a, angkat kami dari buruknya kejahatan dan hinanya perbudakan, sebagaimana Engkau telah mengangkat sayidina Umar R.a dan Bilal. R.a dari kejahatan dan kehinaan menuju kemuliaan, ya ALLAH sayangi kami seperti engkau menyangi orang orang miskin dan orang orang yang dihinakan. Sayangi kami ya rabb.. sayangi kamisebagaiman Engkau menyayangi orang – orang shaleh terdahulu. ya ALLAH ampunilah dosa kami dan dosa dosa saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engaku jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang orang beriman. Ya ALLAH ya Rabb..Engkau maha pengasih dan Penyayang. Ya ALLAH ya Rabb, berikan kami kebaikan dunia dan kebaikan Akhirat, peliharalah, lindungilah kami dari adzab neraka. Ya ALLAH karuniakan kesjahteraan dan keselamatan atas junjungan kami Muhammad saw., nabi yang ummiy, juga kepada keluarganya dan para sahabatnya. Segala puji hanya bagimu ya ALLAH Rabb ( penguasa) seluruh Alam. Amin..

Untuk kesempurnaan maksudku, dan agar terhindar dari kesia-siaan kututup ini dengan Do'a Kifarah: subhanallah wabihamdihi subhanaka allahumma wabihamdika wa asyhadu allaa ilaaha illla anta astaghfiruka wa atuwbu ilaih. Wassalamualaikum warahmatullah wa barakatuh.